Apa Itu AI? Pengertian, Jenis, dan Contoh Kecerdasan Buatan
Hai kawan, apa kabar? Di era teknologi seperti sekarang ini, pasti kamu sering mendengar istilah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Nah, sebenarnya apa sih AI itu?
Pendahuluan
AI atau kecerdasan buatan adalah kemampuan mesin untuk meniru kecerdasan manusia. Mesin diberi kemampuan untuk berpikir, belajar, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan layaknya manusia.
Istilah AI pertama kali dicetuskan oleh John McCarthy, seorang ilmuwan komputer asal Amerika Serikat pada tahun 1950-an. Saat itu McCarthy mendefinisikan AI sebagai "ilmu dan rekayasa membuat mesin cerdas".
Sejak saat itu, bidang AI terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi komputer. Beberapa tonggak penting dalam sejarah AI di antaranya:
1943: McCulloch dan Pitts menemukan model jaringan saraf tiruan pertama
1950: Alan Turing mempublikasikan makalah "Computing Machinery and Intelligence" yang memperkenalkan tes Turing untuk mengukur kecerdasan mesin
1956: Konferensi AI pertama diadakan di Dartmouth College, Amerika Serikat
1997: Deep Blue mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov
2011: Watson IBM mengalahkan juara jeopardy manusia
2016: AlphaGo mengalahkan Lee Sedol, juara Go dunia
Perkembangan AI terus melaju dengan sangat cepat hingga saat ini. Hampir semua perusahaan teknologi besar di dunia seperti Google, Microsoft, IBM, dan Facebook tengah mengembangkan AI.
Nah, setelah mengetahui sedikit sejarahnya, yuk kita bahas lebih dalam apa saja jenis-jenis AI!
Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan
Secara garis besar, ada 3 jenis utama kecerdasan buatan, yaitu:
1. Artificial Narrow Intelligence (ANI)
ANI disebut juga sebagai weak AI atau narrow AI. Jenis AI ini hanya mampu mengerjakan satu tugas tertentu yang spesifik. Contoh ANI adalah:
- Chatbot
- Asisten virtual seperti Siri, Alexa, Google Assistant
- Software yang bisa mengenali pola
- Otomasi proses bisnis
- Rekomendasi produk di e-commerce
- Face recognition
Meskipun kemampuannya terbatas pada satu bidang, ANI sudah banyak memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari.
2. Artificial General Intelligence (AGI)
AGI disebut juga strong AI, yaitu AI yang memiliki kemampuan kognitif sama dengan manusia. AGI dipercaya mampu berpikir secara general untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan di berbagai bidang, sama halnya dengan kemampuan otak manusia.
Hingga saat ini, AGI masih menjadi ambisi para ilmuwan AI karena teknologi saat ini belum mampu menciptakan mesin dengan kecerdasan setara manusia. Beberapa ilmuwan memperkirakan AGI baru bisa dicapai dalam beberapa dekade ke depan.
3. Artificial Superintelligence (ASI)
ASI merupakan jenis AI yang memiliki kecerdasan melebihi manusia. ASI tidak hanya mampu menyamai, tapi melampaui kemampuan kognitif manusia.
ASI hanya ada dalam imajinasi karena sampai saat ini belum pernah diciptakan. Namun kehadiran ASI diprediksi akan sangat berdampak besar pada peradaban manusia. Sebagian ilmuwan meyakini ASI dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah besar dunia, sementara yang lain khawatir dampak negatif yang bisa ditimbulkan jika ASI jatuh ke tangan yang salah.
Nah, selain 3 jenis utama di atas, ada beberapa jenis AI lainnya, yaitu:
Symbol-Manipulating AI
Jenis AI ini menggunakan aturan, logika, dan simbol untuk memanipulasi informasi. Contoh penerapannya adalah program catur komputer yang dapat menganalisis berbagai kemungkinan langkah dan strategi bermain catur.
Neural AI
Neural AI meniru cara kerja neuron di otak manusia menggunakan jaringan saraf tiruan. Jenis ini belajar dari contoh dan pola tanpa diprogram secara eksplisit. Contoh penerapannya adalah pengenalan wajah, pengenalan suara, hingga self-driving car.
Hybrid AI
Hybrid AI menggabungkan beberapa pendekatan AI seperti symbol-manipulating, neural network, fuzzy logic, dll untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hybrid AI bertujuan menggabungkan kekuatan dan menutupi kekurangan masing-masing pendekatan.
Nah, masing-masing jenis AI di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tidak ada satupun pendekatan AI yang sempurna.
Kelebihan ANI adalah ia sangat cepat dan akurat dalam menyelesaikan tugas spesifik yang sudah diprogramkan. Namun, ANI tidak bisa melakukan apa-apa di luar programnya.
AGI dianggap sebagai bentuk AI paling ideal, tapi sampai saat ini belum berhasil direalisasikan. ASI juga masih fiktif, meskipun diyakini akan sangat bermanfaat jika suatu saat bisa diciptakan.
Neural AI membutuhkan data latihan dalam jumlah besar dan proses training yang lama. Sedangkan symbolic AI kurang adaptif terhadap situasi baru. Masing-masing pendekatan AI memiliki tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, saat ini banyak peneliti menggabungkan beberapa teknik AI yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, yang disebut dengan hybrid AI. Dengan menggabungkan kekuatan masing-masing pendekatan, hybrid AI diharapkan bisa menutupi kekurangan dan membuat sistem AI menjadi lebih cerdas.
Contoh Penerapan AI
Meskipun belum mencapai tingkat AGI atau ASI, AI sudah banyak memberikan manfaat dan mempermudah kehidupan manusia. Berikut beberapa contoh penerapan AI:
Chatbot
Chatbot adalah program komputer yang dapat menstimulasi percakapan dengan manusia. Biasanya chatbot diterapkan di website, aplikasi messenger, atau customer service untuk membantu menjawab pertanyaan dan interaksi dasar dengan pengguna.
Contoh chatbot: Siri, Alexa, Cortana, Google Assistant
Asisten Virtual
Asisten virtual seperti Siri dan Alexa juga termasuk chatbot, tapi mereka biasanya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami bahasa alami (natural language processing/NLP) dan menyediakan informasi secara real time, misalnya informasi cuaca, berita terkini, jadwal, dan lain-lain.
Self-Driving Cars
Mobil otonom atau self-driving cars memanfaatkan berbagai sensor dan teknik AI, seperti computer vision untuk mengenali lingkungan sekitar, serta algoritma untuk merencanakan dan menavigasi perjalanan.
Beberapa perusahaan yang tengah mengembangkan teknologi self-driving cars di antaranya Tesla, Waymo (Google), Uber, dan banyak lagi.
Pengenalan Wajah
Teknologi pengenalan wajah (facial recognition) memanfaatkan pembelajaran mesin dan jaringan saraf tiruan untuk mengenali dan memverifikasi identitas seseorang dari data wajahnya.
Teknologi ini sudah diimplementasikan di berbagai smartphone, untuk fitur unlock menggunakan wajah misalnya. Juga digunakan untuk keamanan di bandara, atau surveilans kota.
Permainan Komputer
AI sudah banyak diterapkan pada karakter non-player (NPC) di dalam game komputer agar bisa bermain dan bersaing dengan pemain manusia.
Contoh penerapannya adalah pada game strategi seperti DOTA 2 dan Starcraft, di mana AI mengendalikan karakter lawan pemain. AI game terus disempurnakan agar bisa memberikan tantangan yang semakin menarik bagi pemain manusia.
Penerjemah Mesin
Penerjemah mesin seperti Google Translate memanfaatkan pembelajaran mesin untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Meskipun belum sempurna, kualitas terjemahan AI terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pengenalan Suara
Aplikasi seperti Siri, Alexa, Google Assistant mampu mengenali suara dan bahasa alami yang diucapkan pengguna. Mereka kemudian merespons dengan tindakan yang sesuai.
Rekomendasi Produk
Situs e-commerce seperti Amazon dan Tokopedia menggunakan algoritma AI untuk memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan selera dan minat pelanggan. Recommender system ini sangat berguna untuk meningkatkan penjualan.
Periklanan
Platform digital marketing seperti Google Ads dan Facebook Ads memanfaatkan AI untuk menampilkan iklan yang relevan kepada pengguna tertentu berdasarkan data perilaku dan minat mereka.
Nah, itu tadi beberapa contoh kecil penerapan AI yang sudah kita nikmati manfaatnya dalam keseharian. Jumlah aplikasi AI diprediksi akan terus bertambah di masa depan.
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu AI beserta jenis dan contoh penerapannya. Meskipun saat ini yang ada baru ANI dengan kemampuan terbatas pada tugas spesifik, perkembangan AI diperkirakan akan semakin pesat di masa mendatang.
Kita sudah bisa melihat banyak manfaat yang ditawarkan AI untuk memudahkan hidup manusia. Tentu kita juga perlu waspada terhadap potensi dampak negatif dari penggunaan AI tanpa kontrol dan etika yang baik.
Ke depannya, kita berharap AI dapat memberikan kontribusi positif untuk kemajuan peradaban manusia. Dengan pengembangan dan penggunaan AI yang bijaksana serta beretika, teknologi ini bisa menjadi mitra yang sangat berharga bagi umat manusia.
Demikian artikel lengkap saya mengenai apa itu AI, jenis, dan contoh penerapannya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian.
Sekian dulu dari saya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Comments