Cara Cek Domain Drop Berapa Kali Tanpa Tools
Domain expired atau domain drop memang menjadi incaran banyak orang karena dianggap lebih berkualitas dibanding domain baru. Namun untuk mendapatkan domain expired yang bagus, Anda perlu melakukan analisa terlebih dahulu sebelum membelinya. Bagaimana cara melakukan analisa domain drop dengan benar?
Mengapa Perlu Analisa Sebelum Membeli Domain Expired?
Sebelum membeli sebuah domain expired, penting untuk melakukan analisa terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk beberapa alasan:
Mengetahui kualitas dan sejarah domain expired. Domain expired yang pernah digunakan dengan baik biasanya memiliki metric yang bagus seperti backlink berkualitas,Domain Authority tinggi, usia domain panjang, dll. Analisa dapat membantu mengetahui hal ini.
Menghindari domain expired bermasalah. Beberapa domain expired bisa jadi pernah digunakan untuk aktivitas spam atau negatif sehingga beresiko tinggi jika digunakan kembali. Analisa membantu mengetahui hal ini.
Mengetahui berapa kali domain telah drop. Beberapa orang menganggap domain yang telah drop banyak kali kurang bagus untuk digunakan kembali. Analisa diperlukan untuk mengetahui berapa kali drop suatu domain.
Mengetahui apakah domain masih terindex Google. Jika domain expired sudah tidak terindex Google lagi, biasanya dianggap kurang baik untuk digunakan kembali. Analisa backlink dan index google diperlukan untuk mengetahui hal ini.
Nah, berikut ini adalah panduan lengkap cara melakukan analisa domain expired dengan benar sebelum membelinya, tanpa menggunakan tools apapun!
1. Cek Sejarah Domain Menggunakan Whois
Langkah pertama adalah mengecek riwayat registrasi domain menggunakan layanan WHOIS. WHOIS bisa memberikan informasi penting seperti:
- Tanggal expired domain
- Tanggal pertama kali didaftarkan
- Berapa kali domain telah drop/expired
- Registrar domain
- Informasi kontak admin sebelumnya
Cara mengeceknya sangat mudah dan gratis menggunakan situs seperti https://whois.domaintools.com atau https://lookup.icann.org/lookup.
Cukup masukkan nama domain expired yang ingin Anda cek ke dalam kolom pencarian, lalu informasi lengkap terkait riwayat domain tersebut akan muncul. Perhatikan tanggal expired dan berapa kali domain tersebut drop. Domain dengan drop rendah biasanya lebih disukai.
2. Cek Index Google Menggunakan Site:
Setelah mengecek riwayat domain lewat WHOIS, langkah selanjutnya adalah mengecek apakah domain expired tersebut masih terindex di mesin pencari Google atau tidak.
Cara termudah adalah menggunakan operator site:
di Google. Misalnya jika domain expired yang ingin dicek adalah contohdomain.com
, ketik saja di Google:
site:contohdomain.com
Lalu cek apakah masih muncul hasil pencarian dari domain tersebut atau tidak. Jika masih banyak halaman web dari domain yang muncul di Google, itu pertanda domain tersebut masih terindex dengan baik. Sebaliknya jika tidak ada hasil sama sekali, berarti domain sudah di-deindex Google.
Prioritaskan domain expired yang masih memiliki banyak halaman terindex Google untuk menjamin kualitasnya.
3. Analisa Backlink Menggunakan Ahrefs
Salah satu faktor terpenting yang menentukan kualitas sebuah domain adalah backlink yang dimilikinya. Domain expired berkualitas biasanya memiliki backlink dengan metric bagus seperti:
- Jumlah backlink yang banyak
- Backlink dari domain berautoritas tinggi
- Banyak backlink dofollow
Untuk menganalisa backlink, Anda bisa memanfaatkan layanan gratis Ahrefs Backlink Checker di https://ahrefs.com/backlink-checker.
Masukkan domain expired yang ingin dicek, lalu Ahrefs akan menampilkan daftar backlink beserta metric penting seperti Domain Rating backlink, jumlah backlink, dll. Prioritaskan domain expired dengan profil backlink yang kuat.
4. Cek Domain Authority Menggunakan Moz
Salah satu metric domain penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah Domain Authority. Domain Authority mengindikasikan seberapa berpengaruh dan berotoritas sebuah domain menurut mesin pencari seperti Google.
Domain expired dengan Domain Authority tinggi umumnya sangat berkualitas karena dianggap penting dan dipercaya oleh Google.
Untuk mengecek Domain Authority, Anda bisa memanfaatkan layanan gratis Open Site Explorer dari Moz. Caranya cukup masukkan domain expired ke dalam kolom explore lalu Moz akan menampilkan Domain Authority dan metric penting lainnya.
5. Cek Sejarah Domain Menggunakan Wayback Machine
Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk analisa domain expired adalah mengecek arsip website dari domain tersebut di masa lalu menggunakan Wayback Machine.
Wayback Machine (https://archive.org/web/) menyimpan arsip/snapshot website dari waktu ke waktu. Dengan melihat arsip lama dari sebuah domain expired, Anda bisa menganalisa apakah domain tersebut pernah digunakan dengan baik atau tidak.
Misalnya jika dulu digunakan untuk website berkualitas, kemungkinan besar domain masih memiliki metric yang bagus. Sebaliknya jika dulu digunakan untuk keperluan negatif, lebih baik hindari domain tersebut.
Itulah 5 cara praktis yang dapat dilakukan untuk melakukan analisa domain expired sebelum membelinya, tanpa perlu menggunakan tools dan secara gratis. Dengan analisa yang komprehensif, Anda dapat meningkatkan peluang mendapatkan domain expired berkualitas tinggi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Comments