Cara Membuat Wireframe yang Efektif dalam 5 Langkah Sederhana
Hai Sobat Blogger!
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah wireframe kan? Iya, wireframe adalah sketsa atau prototipe tampilan sebuah website atau aplikasi yang dibuat sebelum memasuki tahap desain visual.
Nah, wireframe ini sangat penting untuk dibuat sebelum mengerjakan desain UI/UX. Kenapa? Karena dengan membuat wireframe, kita bisa menentukan tata letak, hierarki, dan interaksi antar elemen tanpa harus terbebani oleh aspek visualnya dulu.
Jadi intinya, wireframe membantu kita fokus ke fungsi dan logika dari sebuah laman web atau aplikasi sebelum memikirkan tampilan visualnya. Sangat berguna banget kan?
Oke, di artikel ini aku akan berbagi tips praktis dan langkah-langkah mudah membuat wireframe yang efektif. Yuk kita mulai!
Persiapan Sebelum Membuat Wireframe
Sebelum membuat wireframe, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan terlebih dahulu, di antaranya:
1. Riset Kebutuhan Pengguna dan Tren Desain Terkini
Langkah pertama adalah melakukan riset tentang calon pengguna produk digital kita. Kita perlu paham betul siapa pengguna produk kita, apa kebutuhan dan masalah mereka, bagaimana perilaku mereka, dll.
Selain itu kita juga harus mengikuti perkembangan tren desain UI/UX terkini. Dengan begitu kita bisa membuat wireframe yang sesuai dengan ekspektasi dan kebiasaan pengguna saat ini.
Beberapa tren desain UI/UX yang populer saat ini misalnya penggunaan minimalisme, mobile-first design, microinteractions, dll.
2. Menentukan Tujuan Pembuatan Wireframe
Sebelum membuat wireframe kita harus paham dulu tujuannya apa. Apakah wireframe ini akan kita gunakan untuk diskusi internal tim saja? Atau akan kita tunjukkan juga ke klien?
Hal ini akan mempengaruhi seberapa detail wireframe yang akan kita buat. Jika hanya untuk keperluan internal, wireframe tidak perlu terlalu detail dan rapi. Tapi jika akan ditunjukkan ke klien, tentu harus dibuat lebih rapi dan mudah dipahami.
Nah, setelah persiapan di atas sudah dilakukan, sekarang saatnya kita membuat wireframe!
Langkah-Langkah Membuat Wireframe yang Efektif
Berikut ini adalah langkah-langkah mudah yang bisa kamu ikuti untuk membuat wireframe website atau aplikasi dengan efektif:
1. Menentukan Tata Letak dan Hierarki Halaman
Langkah pertama adalah menentukan tata letak umum dan hierarki antar halaman website atau fitur-fitur utama aplikasi kita.
Buatlah sketsa berupa box-box persegi panjang yang mewakili halaman web atau layar aplikasi. Atur letak dan susunannya berdasarkan prioritas dan urutan interaksi pengguna.
Pastikan wireframe yang kamu buat simple dan tidak terlalu kompleks. Fokus dulu ke fungsi produk digital, jangan terlalu detail soal desain visualnya.
2. Menambahkan Elemen Desain
Setelah tata letak halaman selesai, sekarang saatnya menambahkan elemen desain seperti text, gambar, tombol, form, dan lainnya.
Beri nama setiap elemen agar mudah dibaca. Misalnya “Logo”, “Navigasi”, “Header”, “Kolom Konten”, dll.
Usahakan jangan terlalu detail dalam mendesain elemen. Cukup gunakan kotak persegi panjang untuk menggambarkan sebuah elemen.
3. Setting Grid
Membuat grid pada wireframe sangat penting untuk menata elemen desain agar rapi dan konsisten. Grid juga memudahkan proses development nanti.
Kamu bisa menggunakan software wireframing yang sudah menyediakan grid seperti Figma, atau menambahkan grid manual pada sketsa wireframe.
Atur posisi elemen berdasarkan grid ini agar tata letaknya simetris dan enak dilihat.
4. Berdiskusi dengan Tim Developer/Klien
Setelah wireframe initial selesai dibuat, saatnya konsultasikan hasilnya dengan tim developer atau klien.
Mintalah feedback mereka terkait fungsionalitas, alur interaksi pengguna, hingga tata letak elemen pada wireframe kamu.
Dengan begini kita bisa menyempurnakan wireframe agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan sebelum memulai tahap design.
5. Memperbaiki Wireframe
Terakhir, lakukan perbaikan pada wireframe berdasarkan hasil diskusi dengan tim/klien tadi.
Pastikan semua kebutuhan fungsional dan preferensi pengguna sudah terakomodasi dengan baik di wireframe yang telah disempurnakan ini.
Nah, dengan begini kita sudah memiliki wireframe yang solid sebagai acuan untuk memulai proses design. Good job!
Tips Membuat Wireframe yang Efektif
Agar wireframe yang kamu buat benar-benar berkualitas dan berguna, ikuti tips praktis berikut ini:
Jangan terlalu detail dan fokus pada aspek visual dulu pada tahap wireframe. Yang penting fungsi dan informasi.
Gunakan penamaan elemen yang jelas dan konsisten agar mudah dipahami.
Pertimbangkan responsif design agar wireframe tetap fungsional di berbagai perangkat.
Lakukan pengujian navigasi pengguna dengan berpura-pura menjadi user. Pastikan alur interaksinya sudah benar.
Diskusikan wireframe dengan tim developer dan designer agar mendapat feedback dini.
Selalu versi dan tanggali setiap iterasi wireframe agar perubahannya terdokumentasi dengan baik.
Mengikuti tips di atas akan membantu memastikan wireframe yang kamu buat benar-benar berkualitas dan bermanfaat untuk tahap development berikutnya.
Alat Bantu Pembuatan Wireframe
Membuat wireframe bisa dilakukan dengan sketsa di kertas atau whiteboard. Tapi akan lebih efisien jika menggunakan alat bantu digital berikut:
Figma
Figma adalah software design kolaboratif yang bisa digunakan untuk membuat wireframe. Kelebihannya bisa berbagi dan mengedit secara real-time bersama tim.
Balsamiq Wireframes
Balsamiq Wireframes adalah tool khusus untuk membuat wireframe dengan berbagai komponen pra-built. Cocok untuk pemula.
Adobe XD
Selain untuk UI/UX design, Adobe XD juga bisa dimanfaatkan untuk membuat wireframe interaktif.
Mockflow
Mockflow menyediakan komponen wireframing lengkap. Bisa juga membuat wireframe interaktif.
Nah, itu dia beberapa alat yang bisa mempermudah proses pembuatan wireframe digital. Gunakan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan skill tim kamu ya!
Kesimpulan
Demikian artikel lengkap dari saya tentang cara membuat wireframe yang efektif dalam 5 langkah sederhana.
Wireframe sangat penting untuk mendesain website atau aplikasi yang user-friendly dan berkualitas. Dengan wireframe, kita bisa menentukan informasi, fungsionalitas, dan alur interaksi pengguna yang tepat sebelum masuk ke tahap desain visual.
Jadi jangan lewatkan proses pembuatan wireframe ya sobat blogger! Gunakan tips dan langkah-langkah yang sudah saya bagikan di artikel ini. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Comments