Mengatasi Ketombe pada Bayi dengan Mudah dan Aman
Hai Bunda, apa kabar? Ridvan di sini.
Pernahkah Bunda menemukan sisik putih di kulit kepala si Kecil? Tenang saja, itu adalah tanda ketombe bayi atau yang juga dikenal sebagai cradle cap. Kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi dan tidak selalu menandakan kurangnya kebersihan.
Meski begitu, ketombe tetap perlu diwaspadai karena bisa membuat si Kecil tidak nyaman. Nah, berikut ini beberapa cara mengatasi ketombe pada bayi dengan mudah dan aman yang bisa Bunda terapkan di rumah.
Penyebab Ketombe Bayi
Sebelum mengetahui caranya, penting juga untuk paham dulu penyebab ketombe bayi. Beberapa faktor pemicunya antara lain:
- Pertumbuhan jamur yang berlebihan di kulit kepala. Jamur penyebabnya biasanya adalah Malassezia furfur.
- Penggunaan sampo atau produk rambut lain yang berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan kulit kepala.
- Kurangnya frekuensi keramas sehingga minyak dan kotoran menumpuk di kulit kepala.
- Kondisi kulit tertentu seperti dermatitis seboroik.
- Faktor keturunan juga bisa jadi penyebabnya.
Nah, dengan mengetahui penyebabnya, Bunda bisa menerapkan cara mengatasi yang tepat sasaran.
Gejala Ketombe pada Bayi
Ketombe atau cradle cap biasanya mulai muncul pada usia 3 minggu hingga 12 bulan. Gejala-gejalanya antara lain:
- Munculnya sisik putih di kulit kepala bayi. Biasanya muncul di daerah belakang telinga dan tengkuk.
- Kulit kepala terlihat kering dengan warna kemerahan.
- Rambut bayi jadi kering, mudah rontok, dan tampak kusam.
Bila gejala sudah seperti itu, sebaiknya segera lakukan perawatan untuk mengurangi ketombe. Berikut ini beberapa cara mengatasi ketombe pada bayi secara alami.
1. Pijat Lembut Kepala Bayi
Cara pertama adalah dengan memijat lembut kepala dan kulit bayi setiap hari. Gunakan minyak bayi atau minyak zaitun untuk mempermudah pijatan.
Pijatan lembut bisa merangsang sirkulasi darah di kulit kepala sehingga mengurangi ketombe. Usapkan jari Bunda secara memutar di kepala bayi selama 5-10 menit.
Lakukan pijatan ini sebelum memandikan si Kecil agar sisik-sisik ketombenya bisa terangkat saat keramas nanti.
2. Jaga Kebersihan Rambut Bayi
Cara kedua adalah dengan menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala si Kecil. Bersihkan rambutnya secara rutin menggunakan sampo bayi yang lembut dan tanpa iritasi.
Pilih sampo khusus bayi yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti sodium lauryl sulfate (SLS), paraben, pewangi, dan lainnya. SLS bisa menyebabkan iritasi sedangkan paraben dan pewangi berpotensi memicu alergi.
Bila perlu, gunakan sikat rambut bayi yang lembut untuk mengangkat sisik ketombe saat keramas. Setelah itu, keringkan rambut bayi secara sempurna menggunakan handuk lembut.
3. Hindari Produk Berminyak
Selain membersihkan rambut bayi secara rutin, Bunda juga harus berhati-hati dalam memilih produk perawatan rambut. Hindari penggunaan pomade, gel rambut, atau produk styling lain yang mengandung minyak.
Zat-zat berminyak tersebut bisa menyumbat pori-pori kulit kepala dan memicu pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Jadi, usahakan agar kulit kepala bayi tetap bersih dan bebas minyak setelah keramas.
Kapan Harus ke Dokter?
Nah, itu dia 3 cara alami mengatasi ketombe pada bayi yang bisa Bunda terapkan di rumah. Lakukan secara rutin hingga kondisi kulit kepalanya membaik.
Umumnya ketombe bayi akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6-12 bulan. Namun jika gejala tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya bawa si Kecil ke dokter.
Beberapa tanda yang menunjukkan perlu dilakukan pemeriksaan medis antara lain:
- Ketombe menyebar luas ke wajah dan tubuh bayi.
- Kulit kepala bayi tampak sangat merah dan iritasi.
- Timbulnya luka terbuka di kulit kepala.
- Bayi tampak sangat tidak nyaman akibat gatal yang hebat.
Jika tanda-tanda itu ada, konsultasikan kondisi si Kecil ke dokter spesialis kulit. Bisa jadi ketombenya sudah masuk kategori parah dan memerlukan pengobatan medis, seperti salep atau sampo obat.
Demikian informasi mengenai cara mengatasi ketombe pada bayi dengan mudah dan aman. Semoga bermanfaat ya Bunda. Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter bila diperlukan. Sehat selalu!
Comments