Artikel Kesehatan

7 Penyebab Utama Cegukan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Cegukan pada bayi umumnya terjadi karena adanya kontraksi otot diafragma yang menyebabkan terbukanya pita suara secara tiba-tiba. Walaupun cegukan tidak berbahaya, tetapi tentu saja dapat mengganggu dan membuat bayi tidak nyaman.

Lalu, apa saja penyebab cegukan pada bayi? Dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Pendahuluan

Cegukan adalah suatu kondisi dimana otot diafragma berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak teratur. Kontraksi ini menyebabkan pita suara terbuka dan udara masuk ke dalam paru-paru.

Akibatnya, kita bisa mendengar suara "hik" khas saat cegukan. Proses ini berulang dalam frekuensi cepat dan tidak terkontrol.

Pada bayi, cegukan umum terjadi karena sistem pencernaan mereka yang masih berkembang. Otot-otot diafragma dan kerongkongan bayi masih lemah, sehingga mudah berkontraksi saat menelan makanan atau minuman.

Walaupun cegukan tidak berbahaya, tentu saja dapat mengganggu bayi dan orangtua. Bayi bisa rewel dan susah tidur karena cegukan. Sementara orangtua jadi cemas dan bingung mengatasinya.

Nah, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang penyebab dan cara mengatasi cegukan pada bayi, simak baik-baik ya!

Penyebab Cegukan pada Bayi

Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya cegukan pada bayi. Berikut adalah 7 penyebab utama cegukan pada bayi:

1. Makan atau minum dengan terlalu cepat

Salah satu penyebab paling umum cegukan pada bayi adalah karena makan atau minum susu dengan terlalu cepat.

Saat makan atau menyusu dengan lahap, bayi cenderung menelan udara bersama makanan atau susu. Udara yang tertelan ini kemudian terperangkap di dalam lambung atau usus bayi.

Udara terperangkap ini lalu memicu kontraksi otot diafragma dan kerongkongan secara cepat, yang mengakibatkan cegukan.

Bayi yang makan dengan rakus karena terlalu lapar juga berisiko mengalami hal ini. Oleh karena itu, pastikan bayi makan dengan tenang dan pelan saat menyusu maupun diberi makanan pendamping ASI.

2. Minum susu formula atau ASI berlebihan

Pemberian ASI atau susu formula yang berlebihan juga bisa memicu cegukan pada bayi.

Hal ini terjadi karena perut bayi terisi penuh sehingga udara sulit keluar. Udara terjebak ini kemudian memicu kontraksi diafragma dan cegukan pun muncul.

Pastikan pemberian ASI atau susu sesuai dengan kebutuhan dan usia bayi. Jangan memaksakan bayi menghabiskan susu jika dia sudah kenyang.

3. Menelan udara saat makan atau minum

Cara minum atau makan bayi yang salah bisa membuat mereka menelan udara berlebih.

Misalnya, saat proses menyusu, puting susu tidak benar-benar masuk ke mulut bayi sehingga udara ikut tertelan bersama ASI.

Begitu juga saat makan, bayi terburu-buru sehingga banyak menelan udara. Udara yang tertelan ini lalu terjebak di dalam pencernaan dan memicu cegukan.

Pastikan teknik menyusui yang benar dengan memasukkan puting susu hingga ke langit-langit mulut bayi. Saat makan pun, bantu bayi makan pelan-pelan dan hati-hati.

4. Bayi dalam kondisi terlalu lelah atau terlalu aktif

Kondisi tubuh bayi yang kelelahan atau terlalu aktif juga bisa memicu cegukan.

Saat tubuh lelah dan letih, otot diafragma ikut melemah dan mudah berkontraksi, yang memicu cegukan. Begitu juga saat bayi terlalu aktif bergerak, otot diafragmanya jadi ikut bekerja keras.

Pastikan bayi mendapat waktu istirahat yang cukup di sela-sela aktivitasnya. Jangan biarkan dia terlalu lelah karena terjaga atau terlalu lama main. Berikan waktu tidur siang yang cukup agar stamina bayi tetap terjaga.

5. Suhu tubuh bayi terlalu dingin atau panas

Suhu tubuh bayi yang ekstrem, baik terlalu dingin atau terlalu panas, bisa memengaruhi kerja otot diafragma.

Saat kedinginan, otot diafragma bayi bisa mengejang. Sementara jika kepanasan, diafragma bisa melemah. Kedua kondisi ini bisa memicu cegukan pada bayi.

Pastikan suhu ruangan bayi nyaman, tidak terlalu panas ataupun dingin. Atur suhu ruangan sekitar 20-22 derajat celsius. Selimuti bayi secukupnya saat tidur.

6. Bayi dalam keadaan stres

Stres atau ketegangan juga bisa jadi penyebab cegukan pada bayi.

Saat bayi menangis kencang, otot-otot tubuh termasuk diafragmanya bisa tegang. Ini bisa memicu kontraksi otot diafragma yang tiba-tiba dan menyebabkan cegukan.

Coba hilangkan penyebab stres pada bayi, seperti popok basah, rasa lapar, atau ruangan terlalu panas/dingin. Tenangkan bayi dengan menggendong dan membisikkan kata-kata menenangkan.

7. Masalah pencernaan lainnya

Beberapa masalah pencernaan seperti refluks asam lambung dan kolik juga bisa menyebabkan cegukan pada bayi.

Konsultasikan dengan dokter jika cegukan disertai tanda-tanda seperti muntah, demam, atau ngompol berdarah. Ini bisa jadi gejala masalah kesehatan tertentu.

Nah, itu dia beberapa penyebab utama cegukan pada bayi. Sebagian besar disebabkan karena masalah saat makan/minum atau kondisi tubuh bayi sendiri.

Sekarang, mari kita bahas cara mengatasi cegukan pada bayi agar dia kembali nyaman.

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi:

1. Perlambat kecepatan menyusui atau memberi makan

Jika cegukan disebabkan karena bayi terburu-buru saat makan, perlambat kecepatannya.

Saat menyusui, jangan terlalu memaksa atau menekan payudara terlalu kencang. Biarkan bayi menyusu sesuai irama dan keinginannya.

Begitu juga saat memberi makan, sendokkan dengan perlahan dan sabar. Jangan terburu-buru agar bayi tidak tersedak atau makan dengan rakus.

2. Gendong bayi dalam posisi tegak selama 20 menit

Posisi tegak dapat membantu udara yang terperangkap di dalam perut bayi keluar.

Gendong bayi sambil duduk dan posisikan badannya tegak lurus dengan kepala sedikit lebih tinggi dari perut. Tepuk-tepuk punggungnya pelan.

Lakukan selama 20 menit. Udara yang terjebak di perut bayi akan bergerak naik dan melewati kerongkongan. Ini bisa menghentikan cegukan.

3. Goyangkan bayi pelan-pelan

Gerakan goyangan yang lembut juga bisa menenangkan otot diafragma bayi dan menghentikan cegukan.

Letakkan bayi telentang di pangkuan Anda. Kemudian goyangkan badan bayi ke kiri dan ke kanan dengan lembut. Gerakannya tidak perlu cepat, cukup konstan selama beberapa menit.

Goyangan halus ini bisa menenangkan sistem pencernaan dan otot tubuh bayi. Cegukan biasanya akan berhenti setelah beberapa saat digoyang.

4. Kurangi asupan makanan bayi

Jika cegukan karena kekenyangan, kurangi sedikit asupan makan bayi pada pemberian berikutnya.

Misalnya jika biasa minum susu formula 60 ml, kurangi menjadi 50 atau 40 ml saja. Atau jika biasa diberi MPASI 4 sendok, kurangi 1 sendok dulu.

Tujuannya agar perut bayi tidak terlalu penuh sehingga udara bisa keluar. Lakukan ini sampai cegukan mereda.

5. Jaga suhu tubuh bayi tetap normal

Pastikan tubuh bayi tidak terlalu panas atau dingin, karena suhu ekstrem bisa memicu cegukan.

Jika cuaca panas, jangan menyelimuti bayi terlalu tebal. Sebaliknya jika dingin, tambahkan selimut agar tubuhnya hangat.

Atur suhu ruangan sekitar 20-22 derajat celsius. Dandani bayi dengan pakaian yang nyaman, tidak terlalu tebal atau tipis.

6. Hilangkan penyebab stres pada bayi

Tangani penyebab bayi stres atau rewel seperti popok basah, haus, atau ruangan terlalu panas.

Dengan menghilangkan penyebab ketidaknyamanan ini, bayi akan lebih tenang dan otot diafragmanya tidak tegang lagi. Cegukan biasanya akan mereda.

Anda juga bisa mencoba menenangkan bayi dengan menggendong, menepuk-nepuk halus, atau membisikkan kata-kata sayang.

7. Tidurkan bayi di posisi miring

Posisi tidur miring dapat meredakan gejala cegukan pada bayi, terutama yang disebabkan oleh refluks asam lambung.

Posisi miring membuat asam lambung tidak mudah naik ke kerongkongan dan mengiritasi diafragma. Cegukan biasanya akan berkurang saat bayi tidur miring.

Itu dia beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi. Lakukan dengan sabar ya, Moms!

Kesimpulan

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab dan cara mengatasi cegukan pada bayi.

Secara ringkas, cegukan bayi umumnya disebabkan karena masalah saat makan/minum atau kondisi tubuh bayi.

Cegukan bisa diatasi dengan memperbaiki pola makan bayi, menenangkan tubuhnya, atau menghilangkan penyebab ketegangan otot.

Walaupun mengganggu, cegukan pada bayi jarang berbahaya jika tidak disertai gejala lain. Namun jika berlanjut lama atau parah, segera bawa bayi ke dokter ya.

Semoga artikel ini bisa menjadi referensi bagi para ibu. Sampaikan pada kami jika ada pertanyaan atau saran!

Comments