7 Perbedaan Utama antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang Perlu Kamu Ketahui
Hai kawan, pernahkah kamu memikirkan betapa sering kita menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal sehari-hari?
Ketika kamu mengobrol dengan temanmu, itu termasuk komunikasi verbal. Sedangkan ketika kamu melambaikan tangan untuk menyapa seseorang, itu adalah contoh komunikasi nonverbal.
Meski keduanya sama-sama bertujuan untuk menyampaikan pesan dan informasi, komunikasi verbal dan nonverbal sebenarnya memiliki banyak perbedaan.
Penasaran apa saja perbedaannya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Pendahuluan: Apa Itu Komunikasi Verbal dan Nonverbal?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaannya, mari kita pahami dulu definisi dasar dari komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal adalah proses penyampaian pesan atau informasi menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan. Contoh komunikasi verbal adalah percakapan tatap muka, presentasi, surat, email, dan lainnya.
Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan proses penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata secara verbal. Komunikasi nonverbal umumnya menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gesture, simbol, dan lainnya.
Nah, setelah paham definisinya, berikut ini 7 perbedaan mendasar antara komunikasi verbal dan nonverbal yang perlu kamu ketahui!
1. Penggunaan Kata-Kata
Perbedaan paling jelas antara komunikasi verbal dan nonverbal terletak pada penggunaan kata-kata.
Komunikasi verbal menyampaikan informasi dan pesan menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Kata-kata disusun sedemikian rupa sehingga memiliki makna yang ingin disampaikan.
Sementara komunikasi nonverbal sama sekali tidak menggunakan kata-kata secara verbal. Pesan disampaikan hanya melalui isyarat tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan, dan semacamnya.
Jadi bisa dibilang, komunikasi verbal bergantung pada kata-kata, sedangkan nonverbal tidak.
2. Struktur dan Aturan
Komunikasi verbal dan nonverbal juga berbeda dalam hal struktur dan aturannya.
Komunikasi verbal memiliki struktur dan aturan kebahasaan yang jelas, seperti tata bahasa dan susunan kalimat yang benar. Tanpa mengikuti struktur ini, pesan verbal tidak dapat disampaikan dengan baik.
Sementara komunikasi nonverbal sifatnya lebih bebas dan spontan, tanpa adanya struktur formal baku yang mengikat. Kita bisa mengekspresikan perasaan dan pesan nonverbal dengan cara yang bervariasi.
Jadi komunikasi verbal terikat oleh aturan bahasa, sedangkan nonverbal tidak.
3. Pemaknaan Pesan
Dari segi pemaknaan pesan yang disampaikan, komunikasi verbal dan nonverbal juga memiliki perbedaan.
Pesan yang disampaikan secara verbal umumnya lebih mudah dimaknai dan ditangkap oleh lawan bicara. Kata-kata yang digunakan secara langsung merepresentasikan maksud dan informasi yang ingin disampaikan.
Sementara pesan nonverbal bersifat simbolik dan tidak selalu memiliki makna baku. Contohnya, senyuman bisa dimaknai sebagai ramah, setuju, sedih, sinis, dan lainnya, tergantung konteksnya.
Jadi pesan nonverbal rawan salah interpretasi dibandingkan verbal.
4. Fleksibilitas
Komunikasi verbal dinilai lebih fleksibel dibandingkan nonverbal dalam hal penyampaian pesan.
Dalam komunikasi verbal, kita bisa memodifikasi kata-kata, kalimat, dan cara penyampaiannya agar lebih tepat dan jelas saat proses komunikasi berlangsung. Misalnya menjelaskan maksud dengan kata-kata yang berbeda jika lawan bicara kurang paham.
Sedangkan dalam komunikasi nonverbal , kita hanya terbatas pada gerak isyarat tubuh tertentu yang maknanya sudah baku. Jika lawan bicara salah mengartikan, kita tidak bisa dengan mudah memodifikasi isyarat nonverbal yang sudah lazim digunakan.
Jadi verbal lebih fleksibel karena pesan bisa dimodifikasi, sedangkan nonverbal tidak.
5. Kesinambungan Pesan
Komunikasi verbal dan nonverbal juga berbeda dalam hal kesinambungan pesan yang disampaikan.
Dalam komunikasi verbal, pesan yang disampaikan bersifat kontinu dan akan berlanjut selama komunikator masih melanjutkan interaksi verbalnya dengan lawan bicara. Misalnya pembicaraan tatap muka.
Sementara komunikasi nonverbal umumnya bersifat sementara dan spontan. Kita melakukan isyarat nonverbal hanya dalam waktu singkat saat diperlukan, seperti melambaikan tangan atau menganggukkan kepala.
Jadi verbal berkesinambungan sedangkan nonverbal sporadis dan temporer.
6. Kebutuhan Kehadiran Lawan Bicara
Komunikasi verbal membutuhkan kehadiran lawan bicara saat proses komunikasi, sedangkan nonverbal tidak selalu.
Dalam komunikasi verbal, diperlukan lawan bicara yang mendengarkan dan merespons agar proses komunikasi berjalan efektif. Tanpa kehadiran lawan bicara, komunikasi verbal tidak akan terjadi.
Sementara dalam komunikasi nonverbal, kita bisa mengekspresikan pesan dan perasaan secara nonverbal tanpa kehadiran orang lain. Misalnya, tertawa sendiri, mengangguk-angguk, dan semacamnya.
Jadi kehadiran lawan bicara sangat penting dalam komunikasi verbal, tapi tidak selalu dalam nonverbal.
7. Tingkat Keefektifan
Secara umum, komunikasi verbal dianggap lebih efektif dalam menyampaikan maksud dan tujuan pesan jika dibandingkan nonverbal.
Komunikasi verbal secara langsung mengutarakan maksud dengan kata-kata yang (umumnya) hanya memiliki satu makna pasti. Pesan verbal lebih detail dan spesifik.
Sedangkan komunikasi nonverbal bersifat simbolik sehingga berpotensi memiliki interpretasi ganda. Pesan nonverbal umumnya lebih umum dan terbatas.
Meski demikian, bukan berarti nonverbal tidak penting. Keduanya sama-sama dibutuhkan dalam komunikasi efektif sehari-hari.
Kesimpulan
Itu dia 7 perbedaan mendasar antara komunikasi verbal dan nonverbal yang perlu kamu pahami. Walaupun berbeda, keduanya sama-sama memainkan peran penting dalam proses komunikasi.
Dengan memahami perbedaan karakteristiknya, kita bisa lebih jeli dalam menerapkan keterampilan komunikasi verbal maupun nonverbal sesuai situasi dan kondisi.
Menurut kamu, manakah di antara keduanya yang lebih sering kamu gunakan sehari-hari? Komunikasi verbal ataukah nonverbal? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar ya!
Comments