Artikel Pendidikan

Perbedaan Mendasar antara Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner yang Wajib Kamu Pahami

Hai kawan-kawan pembaca setia blog ini! Kali ini gue mau bahas tentang dua jenis gelombang yang sering muncul waktu kita belajar fisika di sekolah, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

Kedua jenis gelombang ini punya banyak perbedaan penting yang mempengaruhi sifat dan perilakunya. Makanya, pahamin perbedaan-perbedaan ini itu wajib banget buat kamu yang lagi belajar fisika gelombang.

Dengan ngertiin perbedaan utamanya, kamu bakal lebih gampang memahami konsep gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Selain itu, kamu juga bisa lebih mudah ngerjain soal-soal fisika yang berkaitan dengan kedua jenis gelombang ini.

Oke, langsung aja kita bahas satu per satu perbedaan penting antara gelombang berjalan dan gelombang stasioner di artikel ini. Let's go!

Pengertian Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner

Pertama-tama, kita ulas dulu pengertian dasar dari gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

Gelombang berjalan adalah gelombang yang merambat dari satu titik ke titik lainnya. Contoh gelombang berjalan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari antara lain gelombang air laut, gelombang suara, dan gelombang cahaya.

Ciri utama gelombang berjalan adalah amplitudonya tetap sama besar di sepanjang perambatannya. Jadi walaupun gelombang ini merambat jauh, bentuk dan besar amplitudonya gak berubah.

Lain halnya dengan gelombang stasioner, yang justru amplitudonya berubah-ubah sepanjang medium perambatannya.

Gelombang stasioner terbentuk akibat pertemuan dua gelombang berjalan yang mempunyai frekuensi dan arah rambat berlawanan.

Karena sifatnya yang diam di tempat (stasioner), gelombang jenis ini cuma bisa terjadi pada medium tertentu saja yang ujung-ujungnya terikat, misalnya tali, dawai, atau pipa organ.

Nah, itu dia pengertian dasar dari gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Sekarang, kita lanjut ke perbedaan-perbedaan penting di antara keduanya.

1. Perbedaan Amplitudo

Perbedaan paling kentara antara gelombang berjalan dan gelombang stasioner terletak pada amplitudonya.

Seperti yang udah disebutin di atas, gelombang berjalan memiliki amplitudo yang tetap sama besar di sepanjang perambatannya.

Misalnya pada gelombang air laut, tinggi gelombangnya akan sama walaupun merambat jauh dari pusat gempanya. Begitu juga dengan gelombang suara, volume atau keras lembutnya akan konstan walaupun merambat semakin jauh.

Lain halnya dengan gelombang stasioner yang justru memiliki amplitudo berubah-ubah sepanjang medium perambatannya.

Pada beberapa titik, amplitudo gelombang stasioner bisa sangat besar disebut antinode. Sementara di titik lain amplitudonya bahkan mencapai nol yang disebut node.

Perbedaan amplitudo ini sangat jelas terlihat misalnya pada percobaan gelombang di tali. Saat kita goyangkan salah satu ujung tali, akan terbentuk pola simpul (node) dan bukit (antinode) sepanjang tali.

Jadi, intinya gelombang berjalan itu amplitudonya tetap, sedangkan gelombang stasioner amplitudonya naik turun.

2. Perbedaan Perambatan Gelombang

Selanjutnya, kedua jenis gelombang ini juga berbeda dalam hal perambatan gelombangnya.

Gelombang berjalan seperti namanya, yaitu merambat dari satu titik ke titik lainnya. Ia dapat merambat sangat jauh dari sumber getarannya.

Contohnya, gelombang tsunami bisa merambat ribuan kilometer dari pusat gempa bawah laut. Gelombang suara juga bisa terdengar dari jarak jauh berkat daya merambatnya.

Lain cerita dengan gelombang stasioner. Gelombang stasioner sama sekali tidak merambat dan hanya terjadi pada medium tertentu saja.

Ia terbentuk dari pertemuan dua gelombang berjalan berlawanan arah di dalam medium tersebut.

Oleh karena sifatnya yang diam di tempat, gelombang stasioner hanya akan muncul pada medium yang ujung-ujungnya terikat, seperti tali, pipa organ, atau dawai gitar.

Jadi gelombang ini tidak akan dijumpai merambat jauh seperti layaknya gelombang berjalan.

Dengan kata lain, kalau gelombang berjalan itu dinamis, gelombang stasioner bersifat statis atau diam di tempat.

Nah, itulah perbedaan mendasar dalam hal perambatan antara kedua jenis gelombang ini. Gelombang berjalan merambat, sedangkan gelombang stasioner diam di tempat.

3. Perbedaan Frekuensi

Poin berikutnya, yaitu perbedaan dalam hal frekuensi gelombang.

Pada gelombang berjalan, frekuensinya bisa berapa saja tergantung sumber getarannya.

Gelombang dengan frekuensi rendah akan memiliki panjang gelombang lebih panjang, begitu pula sebaliknya.

Berbeda dengan gelombang stasioner yang hanya akan terbentuk jika dua gelombang berjalan dengan frekuensi yang sama bertemu.

Kedua gelombang berjalan itu harus memiliki frekuensi identik supaya bisa menghasilkan pola gelombang stasioner.

Jika frekuensinya tidak sama, maka yang terjadi adalah gelombang berjalan biasa, bukan gelombang stasioner.

Jadi bisa dibilang, frekuensi menentukan apakah akan terbentuk gelombang stasioner atau tidak.

Itulah mengapa dalam percobaan gelombang pada tali, kita harus menggoyangkan tali dengan frekuensi tertentu agar tercipta pola gelombang stasioner.

4. Perbedaan dalam Jenis Gelombang

Gelombang berjalan dan gelombang stasioner juga berbeda dalam hal jenis gelombang yang bisa dihasilkan.

Gelombang berjalan bisa terjadi pada berbagai jenis gelombang, seperti gelombang mekanik (air, tali, spring), gelombang suara, hingga gelombang elektromagnetik (cahaya, radiasi).

Hampir semua jenis gelombang bisa merambat sebagai gelombang berjalan.

Sementara gelombang stasioner hanya bisa terbentuk pada jenis gelombang tertentu saja yang memerlukan medium khusus.

Umumnya gelombang stasioner hanya teramati pada gelombang mekanik seperti tali, pipa organ, atau dawai.

Kita tidak akan menjumpai gelombang suara atau cahaya yang berbentuk gelombang stasioner karena sifat perambatannya.

Jadi bisa disimpulkan bahwa gelombang berjalan lebih umum, sedangkan gelombang stasioner terbatas pada jenis gelombang tertentu saja.

5. Perbedaan dalam Simpangan Gelombang

Poin terakhir, gelombang berjalan dan gelombang stasioner juga memiliki perbedaan dalam hal simpangan gelombangnya.

Pada gelombang berjalan, simpangan gelombangnya selalu bergerak menjauhi sumber getaran.

Misalnya simpangan gelombang air akan terus merambat menjauhi titik jatuhnya batu. Begitu pula simpangan gelombang suara yang makin jauh dari sumber bunyinya.

Lain halnya dengan gelombang stasioner, di mana simpangan gelombangnya bersifat seolah-olah diam atau tetap pada tempatnya.

Walaupun sebenarnya partikel medium naik turun, tetapi secara keseluruhan simpangannya terlihat statis pada pola bukit dan lembah.

Perbedaan sifat simpangan ini sangat jelas teramati pada percobaan gelombang di tali.

Contoh Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner

Setelah mengetahui perbedaan-perbedaan mendasar di atas, sekarang saatnya kita lihat beberapa contoh nyata dari gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

  • Gelombang air laut adalah contoh gelombang berjalan. Gelombang tsunami misalnya, bisa merambat ribuan kilometer dengan amplitudo tetap dari pusat gempanya.

  • Gelombang suara yang kita dengar setiap hari juga termasuk gelombang berjalan. Suara bisa merambat jauh dengan frekuensi apa saja tergantung sumber bunyinya.

  • Gelombang di tali yang dihasilkan saat kita goyangkan salah satu ujungnya adalah contoh gelombang stasioner. Terlihat pola simpul dan bukit yang tidak merambat di sepanjang tali.

  • Gelombang pada dawai gitar juga berupa gelombang stasioner. Nada yang dihasilkan tergantung panjang dawai dan frekuensi getarannya.

  • Gelombang di pipa organ merupakan gelombang stasioner lain yang menghasilkan berbagai nada pada alat musik ini.

Itulah beberapa contoh nyata gelombang berjalan dan gelombang stasioner yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Itulah pembahasan panjang lebar mengenai perbedaan utama antara gelombang berjalan dan gelombang stasioner beserta contohnya.

Mari kita rangkum lagi poin-poin pentingnya:

  • Gelombang berjalan merambat jauh dengan amplitudo tetap, sedangkan gelombang stasioner bersifat diam dengan amplitudo berubah-ubah.

  • Gelombang berjalan ditemukan pada berbagai jenis gelombang, sementara gelombang stasioner hanya pada jenis tertentu.

  • Frekuensi menentukan terbentuknya gelombang stasioner, sedangkan gelombang berjalan bebas frekuensinya.

  • Simpangan gelombang berjalan bergerak menjauh, simpangan gelombang stasioner relatif diam.

Demikian artikel lengkap tentang perbedaan antara gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Semoga pembahasan ini bisa menambah pemahaman kamu tentang konsep gelombang dalam fisika. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Comments