Misteri di Balik Candi Borobudur: Siapakah Sang Arsitek yang Sebenarnya?
Candi Borobudur, sebuah mahakarya agung yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Buddha terbesar di dunia ini telah menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Tak heran, setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Siapa sih yang nggak kenal Candi Borobudur? Sebagai salah satu situs cagar budaya peninggalan kerajaan Mataram Kuno, candi ini merupakan karya agung yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini dibangun selama 75 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
Candi Borobudur memiliki enam teras dengan jumlah seluruh relief mencapai 2.672 buah. Konon, candi ini dibangun untuk menghormati Buddha dan merupakan lambang dari alam semesta.
Namun, siapakah arsitek jenius di balik pembangunan candi agung ini?
Legenda menyebutkan bahwa sang arsitek bernama Gunadharma. Ia digambarkan sebagai sosok arsitek legendaris yang berasal dari benua Afrika.
Gunadharma dikisahkan sebagai arsitek ulung yang diundang Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra untuk membangun sebuah candi agung melebihi candi-candi sebelumnya. Ia pun berhasil membangun Candi Borobudur dengan konsep arsitektur dan relief yang luar biasa detail dan rumit.
Namun, apakah legenda Gunadharma ini benar adanya? Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan bukti nyata keberadaan Gunadharma selain dari legenda dan beberapa prasasti. Tidak ada bukti fisik yang menunjukkan bahwa Gunadharma benar-benar hidup dan membangun Candi Borobudur ratusan tahun lalu.
Karena itu, hingga kini identitas sang arsitek Candi Borobudur masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Ada beberapa teori alternatif yang mencoba menjelaskan asal usul arsitek di balik candi Buddha termegah di dunia ini.
Legenda Gunadharma Sang Arsitek
Legenda tentang Gunadharma sebagai arsitek Candi Borobudur sudah turun temurun dikisahkan. Ia konon berasal dari benua Afrika dan merupakan arsitek ulung yang diundang khusus oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra.
Menurut cerita rakyat, Gunadharma adalah seorang arsitek jenius yang mampu membangun candi dengan detail ukiran dan relief yang luar biasa rumitnya. Oleh karena itu, Raja Samaratungga memanggilnya dari Afrika untuk membangun sebuah candi agung yang dapat melampaui candi-candi sebelumnya.
Setelah tiba di tanah Jawa, Gunadharma pun langsung membangun Candi Borobudur yang megah dan indah dalam waktu 75 tahun. Ia dibantu ratusan tukang batu dan seniman lokal.
Gunadharma mampu mendesain Candi Borobudur dengan konsep arsitektur piramida bertingkat-tingkat. Candi ini memiliki 10 tingkatan yang melambangkan tingkatan menuju pencerahan dalam ajaran Buddha Mahayana.
Selain itu, Gunadharma juga memastikan seluruh sisi candi dipahat dengan 2.672 panel relief cerita yang super detail dan rumit. Relief-relief inilah yang kemudian menjadi daya tarik utama Candi Borobudur karena keindahannya.
Sayangnya, setelah Candi Borobudur selesai dibangun, Gunadharma tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Ia seolah lenyap ditelan bumi setelah menuntaskan tugas sucinya membangun candi agung tersebut.
Hingga kini, tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi pada Gunadharma setelah Candi Borobudur selesai dibangun. Beberapa versi legenda menyebutkan bahwa ia kembali ke Afrika, ada pula yang mengatakan ia mengurung diri di salah satu stupa Candi Borobudur.
Yang pasti, sosok Gunadharma begitu dikelilingi misteri. Ia bagaikan muncul dari ketiadaan untuk membangun Candi Borobudur, lalu menghilang lagi tanpa jejak setelah candi selesai.
Tidak Ada Bukti Nyata Keberadaan Gunadharma
Meski sudah turun temurun diceritakan dalam legenda rakyat, hingga kini sebenarnya belum ditemukan bukti konkret yang menunjukkan keberadaan Gunadharma sebagai arsitek Candi Borobudur.
Tidak ada prasasti maupun catatan sejarah yang secara jelas menyebutkan bahwa Gunadharma adalah arsitek di balik Candi Borobudur. Satu-satunya sumber mengenai Gunadharma hanyalah legenda dan beberapa prasasti yang tidak jelas.
Penelitian arkeologis juga belum menemukan bukti fisik apapun yang dapat memastikan bahwa Gunadharma benar-benar ada dan membangun Candi Borobudur ratusan tahun silam.
Tidak ditemukan peninggalan atau tulisan apapun dari Gunadharma sendiri. Juga tidak ada catatan mengenai asal-usulnya secara pasti, kecuali legenda yang menyebutkan ia berasal dari Afrika.
Menurut sejarawan, kemungkinan legenda Gunadharma muncul belakangan setelah Candi Borobudur dibangun. Ia menjadi sosok mitos yang konon bertanggung jawab atas pembangunan candi terbesar di Asia Tenggara ini.
Namun, mengingat tidak adanya bukti konkret, keberadaan Gunadharma sang arsitek masih dipertanyakan. Bisa jadi ia memang benar-benar hidup ratusan tahun lalu, atau hanya menjadi legenda belaka.
Karena itu, hingga kini identitas arsitek Candi Borobudur masih menjadi misteri bagi para ahli sejarah dan arkeologi. Berikut beberapa teori alternatif yang mencoba menjelaskan asal-usul sang arsitek.
Teori-Teori Alternatif Asal Usul Arsitek Candi Borobudur
Karena tidak adanya bukti pasti mengenai keberadaan Gunadharma, muncul beberapa teori alternatif yang mencoba menjelaskan asal-usul arsitek Candi Borobudur:
1. Karya Arsitek India
Sejarawan meyakini bahwa kemungkinan Candi Borobudur dibangun oleh arsitek-arsitek dari India. Pada masa itu, pengaruh India cukup kuat di Nusantara karena hubungan perdagangan dan budaya.
Relief dan arsitektur Candi Borobudur memiliki gaya yang mirip dengan candi-candi Buddha di India seperti Candi Ajanta dan Ellora. Oleh karena itu, diduga kuat arsiteknya berasal dari India yang dipanggil khusus oleh Raja Samaratungga.
Sayangnya jejak para arsitek India ini pun belum ditemukan. Hingga kini, asal-usul mereka masih misterius, apakah benar-benar datang dari India ataukah arsitek lokal yang terpengaruh gaya India.
2. Karya Arsitek Lokal
Teori lain menyebutkan Candi Borobudur merupakan hasil karya para arsitek lokal di Jawa pada masa itu. Keahlian membangun candi sudah dikuasai dengan baik oleh arsitek-arsitek Jawa kuno.
Mereka sudah membangun candi-candi seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Candi Plaosan sebelum Borobudur. Jadi kemungkinan candi terbesar di dunia ini juga hasil karya arsitek lokal pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Para arsitek lokal ini mendapatkan pengaruh kuat dari India karena banyaknya hubungan dagang dan budaya. Itu sebabnya gaya arsitektur Candi Borobudur mirip dengan candi-candi di India, meski dibangun oleh tangan-tangan lokal.
Sayangnya jejak para arsitek lokal ini juga tidak ditemukan. Hingga kini, identitas mereka masih samar-samar, apakah benar-benar arsitek Jawa ataukah arsitek yang datang dari luar.
Kesimpulan
Demikian ulasan panjang mengenai misteri arsitek Candi Borobudur yang hingga kini masih belum terpecahkan. Meski sudah ada legenda Gunadharma, nyatanya belum ditemukan bukti pasti keberadaannya.
Ada kemungkinan Candi Borobudur merupakan karya arsitek dari India atau arsitek lokal Jawa yang dipengaruhi gaya India. Sayangnya jejak para arsitek ini belum ditemukan hingga saat ini.
Keberadaan sang arsitek Candi Borobudur masih menjadi teka-teki besar dalam sejarah Indonesia. Semoga suatu saat nanti akan ditemukan bukti yang dapat mengungkap asal-usul arsitek di balik candi termegah se-Asia Tenggara ini.
Comments