Artikel Pendidikan

Sri Sultan Hamengkubuwono IX - Sang Pendiri dan Bapak Pramuka Indonesia

Pramuka, siapa yang tidak kenal dengan organisasi kepanduan terbesar di Indonesia ini? Hampir semua orang Indonesia pernah mengenakan seragam hijau tua dengan topi berlambang bunga teratai ini saat masa sekolah dulu.

Gerakan Pramuka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia. Organisasi yang kini memiliki anggota mencapai 17 juta orang ini telah melahirkan banyak pemimpin bangsa.

Lalu, siapakah sosok di balik berdirinya organisasi kepanduan nasional yang begitu besar pengaruhnya ini? Jawabannya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Ya, Sultan dari Yogyakarta inilah yang berperan sangat besar dalam mendirikan Gerakan Pramuka di Indonesia. Karena itu, beliau dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Penasaran seperti apa kiprah dan perjuangan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam mendirikan organisasi kepanduan tercinta ini? Yuk simak cerita lengkapnya di artikel ini!

Profil Singkat Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir pada 1 Oktober 1912 di Yogyakarta dengan nama kecil Gusti Raden Mas Darodjatun. Beliau merupakan putra mahkota Hamengkubuwono VIII, raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pada usia 27 tahun, tepatnya pada tahun 1939, beliau dinobatkan menjadi Sultan Hamengkubuwono IX setelah ayahandanya wafat. Selama masa pemerintahannya, Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai raja yang bijaksana dan dermawan.

Di luar kesibukannya sebagai Sultan, beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Antara lain menjadi Ketua Umum KONI Pusat, Ketua Dewan Pembimbing Pariwisata Nasional, dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Gagasan Mendirikan Organisasi Kepanduan Nasional

Gagasan untuk mendirikan sebuah organisasi kepanduan di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun baru pada tahun 1961 ide tersebut mulai diwujudkan.

Pada tahun itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengusulkan pembentukan sebuah organisasi kepanduan nasional kepada Presiden Soekarno. Usulan itu disambut baik oleh Presiden Soekarno.

Menurut Sri Sultan, Indonesia memerlukan wadah untuk menampung dan mengembangkan potensi pemuda Indonesia dalam kegiatan yang positif dan edukatif seperti kepramukaan. Selain itu, beliau juga ingin Indonesia memiliki organisasi kepanduan nasional seperti negara-negara lain.

Setelah mendapat dukungan dari pemerintah, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan pendirian organisasi kepanduan nasional tersebut. Pada bulan Mei 1961, bertempat di Istana Merdeka, digelar Konferensi Kepanduan Nasional.

Konferensi dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi kepanduan yang ada, seperti Natipij (Ikatan Pandu Indonesia), Pandu Puteri, National Indonesian Boy Scout, dan lain-lain. Dalam konferensi tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono IX terpilih menjadi ketua panitia.

Terbentuknya Gerakan Pramuka

Berkat kerja keras Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan panitia, maka pada tanggal 20 Mei 1961 secara resmi terbentuklah Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan nasional Indonesia.

Gerakan Pramuka menggabungkan seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia ke dalam satu wadah. Dengan demikian, Indonesia akhirnya memiliki organisasi kepanduan nasional yang dapat mewadahi aspirasi pemuda dari seluruh penjuru tanah air.

Selanjutnya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX terpilih menjadi Ketua Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka. Tentu saja hal ini bukan tanpa alasan. Selain kiprahnya dalam mendirikan organisasi ini, beliau juga dikenal memiliki jiwa kepemimpinan dan kepeloporan yang luar biasa.

Berkat kepemimpinannya, Gerakan Pramuka terus berkembang pesat. Pada tahun 1964, anggota Gerakan Pramuka mencapai 1 juta orang. Kini, Gerakan Pramuka telah menjadi organisasi kepanduan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 17 juta orang.

Penghargaan dan Warisan

Berkat jasa-jasanya yang begitu besar dalam mendirikan dan memajukan Gerakan Pramuka, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pantas disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Sepanjang hayatnya, beliau telah berdedikasi penuh demi kemajuan bangsa melalui pendidikan kepramukaan.

Atas jasa dan perjuangannya yang luar biasa, Sri Sultan Hamengkubuwono IX telah menerima berbagai penghargaan, di antaranya:

  • Satya Lencana Kebaktian Sosial
  • Bintang Mahaputra Utama
  • Piagam Wirakarya Nugraha
  • dan masih banyak lagi.

Selain itu, beliau juga dianugerahi gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Pendidikan oleh Universitas Gajah Mada.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat pada tahun 1988 dalam usia 76 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di Pemakaman Raja-Raja Imogiri, Yogyakarta, bersebelahan dengan makam leluhurnya.

Meskipun telah tiada, namun semangat dan cita-cita luhur Sri Sultan Hamengkubuwono IX akan terus hidup dalam sanubari setiap anggota Gerakan Pramuka. Beliau akan selalu dikenang sebagai arsitek dan bapak Pramuka Indonesia.

Gerakan kepanduan yang beliau rintis kini telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. Melalui kepramukaan, jutaan pemuda Indonesia telah belajar nilai-nilai luhur seperti:

  • Cinta tanah air
  • Rela berkorban
  • Disiplin
  • Mandiri
  • Saling tolong menolong

Semua itu berkat visi kependidikan dan kepemimpinan luar biasa dari sang Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Kesimpulan

Demikianlah kisah perjuangan luar biasa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam mendirikan Gerakan Pramuka. Berkat dedikasi dan kepemimpinannya, terbentuklah organisasi kepanduan nasional yang hingga kini banyak melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX patut kita jadikan teladan. Beliau adalah sosok visioner yang melihat bahwa kemajuan bangsa harus dimulai dari pembinaan generasi muda. Itulah yang beliau wujudkan melalui Gerakan Pramuka.

Semangat, dedikasi, dan pengabdian Sri Sultan Hamengkubuwono IX akan selalu dikenang dan terus menginspirasi setiap insan pramuka. Sumbangsih beliau bagi kemajuan Indonesia sungguh tak ternilai harganya.

Mari kita terus lestarikan warisan beliau. Kembangkan nilai-nilai kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, semangat Sang Bapak Pramuka akan tetap hidup dalam sanubari bangsa Indonesia.

Demikian artikel lengkap saya tentang Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sang Pendiri dan Bapak Pramuka Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua. Terima kasih sudah membaca.

Comments