10 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
Halo sobat sehat!
Jantung koroner adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Tapi tahukah kamu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit mematikan ini?
Dalam artikel ini aku akan bahas 10 faktor utama yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penting banget buat kamu kenali faktor-faktor ini, supaya bisa cegah sedini mungkin.
Yuk simak baik-baik!
1. Tekanan Darah Tinggi
Faktor pertama yang bikin kamu lebih rentan terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi atau yang kerap disebut hipertensi.
Saat tekanan darahmu tinggi secara konsisten, itu artinya pembuluh darahmu bekerja ekstra keras memompa darah ke seluruh tubuh. Lama-kelamaan, tekanan darah tinggi bisa merusak lapisan dalam pembuluh darah arteri yang menuju ke jantung.
Kerusakan ini bikin plak lemak dan kolesterol lebih gampang nempel di dinding arteri. Plak inilah yang memicu penyumbatan dan gangguan aliran darah ke jantung. Makin parah penyumbatannya, makin tinggi risiko serangan jantung.
Menurut penelitian, orang dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih tinggi berisiko 2 kali lipat terkena serangan jantung dibanding yang normal. Makanya, sangat penting buat rutin cek tekanan darah dan menjaganya tetap normal di bawah 120/80 mmHg.
2. Kolesterol Tinggi
Faktor kedua adalah kolesterol tinggi, terutama kolesterol jahat atau LDL.
Kolesterol jahat bersifat lengket dan gampang menempel di dinding pembuluh darah. Lama-kelamaan, kolesterol jahat yang menempel ini bisa memicu penumpukan plak di arteri menuju jantung.
Plak inilah yang memicu penyumbatan aliran darah ke jantung. Makin banyak plak, makin sempit pembuluh darah, yang berujung pada serangan jantung.
Kolesterol tinggi biasanya disebabkan pola makan tidak sehat dan kurang olahraga. Hindari makanan berlemak dan berminyak, perbanyak makan sayur dan buah, serta rutin berolahraga agar kolesterol tetap terkontrol.
3. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Berat badan berlebih dan obesitas juga jadi faktor risiko tinggi penyakit jantung koroner.
Orang dengan obesitas cenderung punya kadar kolesterol jahat tinggi dan tekanan darah tinggi. Selain itu, jaringan lemak di tubuh mereka juga memproduksi hormon dan protein yang memicu peradangan kronis.
Peradangan kronis inilah yang bikin pembuluh darah mudah rusak dan tersumbat. Alhasil, risiko serangan jantung pun melambung.
Makanya, sangat penting buat jaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. Konsultasikan dengan dokter target berat badan idealmu sesuai usia, tinggi badan, dan jenis kelamin.
4. Merokok
Merokok adalah faktor risiko nomor satu penyakit jantung koroner.
Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang merusak lapisan dalam pembuluh darah arteri menuju jantung. Dinding arteri yang rusak memudahkan penumpukan plak dan kolesterol jahat.
Selain itu, nikotin dalam rokok juga bikin darah lebih mudah membeku. Ini bisa memicu penyumbatan di arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung.
Penelitian menunjukkan perokok berisiko 2-4 kali lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding non perokok. Makanya, berhenti merokok adalah langkah paling penting untuk cegah penyakit jantung koroner.
5. Riwayat Keluarga
Faktor genetik atau riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung koroner juga meningkatkan risikomu.
Jika orangtua atau saudara kandungmu pernah mengalami serangan jantung di usia muda, kemungkinan besar kamu juga rentan mengalaminya.
Meski begitu, riwayat keluarga bukan berarti nasibmu sudah ditentukan. Dengan menjaga pola hidup sehat, kamu bisa mencegah faktor genetik ini kambuh.
Rutin cek kesehatan, olahraga, makan makanan sehat, dan hindari merokok. Ini sangat penting dilakukan terutama jika ada riwayat keluarga.
6. Kurang Olahraga
Olahraga yang kurang atau sama sekali tidak olahraga juga jadi faktor risiko penyakit jantung koroner.
Saat tubuh kurang bergerak, otot jantungmu jadi kurang terlatih memompa darah ke seluruh tubuh. Alhasil, kerja jantung jadi tidak efisien dan lebih berat.
Selain itu, kurang olahraga juga bikin kadar kolesterol jahat meningkat, tekanan darah naik, dan berat badan berlebihan. Semua faktor ini memicu penyakit jantung koroner.
Makanya sangat disarankan buat olahraga teratur 30-60 menit sehari. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau sepedaan juga sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantungmu.
7. Diabetes
Penyakit diabetes, baik tipe 1 maupun 2, juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Diabetes bikin kadar gula darah tinggi secara kronis. Kondisi ini memacu kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan di arteri koroner.
Selain itu, diabetes juga bikin tubuh rentan terhadap peradangan. Peradangan inilah yang bikin plak mudah menempel di dinding arteri dan memicu penyakit jantung.
Makanya, sangat penting buat penderita diabetes menjaga kadar gula darah agar tetap stabil dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan minum obat sesuai anjuran dokter.
8. Jenis Kelamin Pria
Laki-laki berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding perempuan, terutama sebelum perempuan memasuki masa menopause.
Hal ini disebabkan hormon estrogen yang dimiliki perempuan bersifat melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Sedangkan testosteron pada pria justru memacu penumpukan lemak di arteri.
Namun, setelah menopause risiko penyakit jantung pada wanita meningkat tajam karena estrogen menurun drastis. Makanya perempuan di atas 45 tahun juga perlu waspada.
9. Menopause
Bicara soal menopause, fase ini memang jadi titik balik risiko penyakit jantung koroner pada perempuan.
Saat menopause, kadar estrogen (hormon perempuan) menurun drastis. Ini bikin perempuan rentan terhadap kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penumpukan plak di arteri koroner.
Makanya sangat penting bagi perempuan di atas 45 tahun yang sudah memasuki masa menopause untuk rutin memeriksakan kesehatan. Jaga pola makan, olahraga, dan konsultasikan penggunaan terapi hormon bila perlu.
10. Stres Berlebihan
Faktor psikologis seperti stres dan depresi kronis juga tak kalah berbahaya. Stres yang berkepanjangan bikin hormon kortisol meningkat.
Hormon ini memacu produksi lemak dan gula darah berlebihan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Stres juga bikin tekanan darah naik dan otot-otot tubuh termasuk jantung tegang. Ini memaksa jantung bekerja lebih keras memompa darah.
Makanya, sangat penting untuk mengelola stres dengan baik. Lakukan relaksasi, meditasi, olahraga ringan, atau konsultasi dengan psikolog bila perlu.
Kesimpulan
Jantung koroner bisa menyerang siapa saja, tua muda, pria maupun wanita. Meski begitu, ada faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung.
10 faktor risiko utama yang harus diwaspadai adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan, merokok, riwayat keluarga, kurang olahraga, diabetes, jenis kelamin pria, menopause, dan stres berlebihan.
Namun, faktor risiko tidak selalu menjamin seseorang pasti terkena jantung koroner. Kita bisa mencegah faktor-faktor ini dengan menjaga pola hidup sehat sejak dini.
Rutin olahraga, makan makanan bergizi seimbang, hindari rokok, kelola stres, dan rajin cek kesehatan. Ini sangat penting dilakukan terutama bagi yang memiliki faktor risiko tinggi.
Dengan disiplin menjaga kesehatan, kita bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung di masa depan. Sehat itu mudah dan menyenangkan kok. Yuk raih hidup lebih berkualitas dengan senyum dan semangat!
Comments